Senin, 13 Juni 2016

Alat Keadilan, Pisau Bermata Dua (Manusia dan Keadilan)

Di Televisi kita sering kali menonton bagaiman seorang pelaku dijatuhi hukuman, terutama jika kasus yang terjadi adalah kasus trending topic.  Dari situ juga kita sering menilai keadilannya.  Saat netizen merasa itu tidak adil,pendapat mengenai ketidakadilan akan segera bermunculan di sosial media dalam bentuk pendapat, quotes, kasus sejenis, bahkan meme.   Seperti,waktu itu, dijatuhkan hukuman yang lebih rendah kepada koruptor dibandingkan seorang pencuri piring.Berita-berita seperti ini membuat masyarakat berpandangan “hukum tajam kebawah tapi tumpul keatas”

Keadilan sudah didefinisikan oleh para ahli seperti Aristoteles, Plato, Frans Magnis Suseno, Thomas Hubbes   dan lain-lain.  Secara garis besar Keadilan adalah perlakuan yang  tidak berat sebelah.  Namun tidak hanya itu, tanpa kita sadari selalu ada penentu dalam keadilan  seperti  pendapat Thomas Hubbes pengertian keadilan ialah sesuatu perbuatan yang dikatakan adil jika telah didasarkan pada suatu perjanjian yang telah disepakati.
Keadilan juga sering menjadi tema suatu novel atau film, biasanya di film-film heroes atau pahlawan.  Dan tentunya keadilan selalu menang dan yang benar akan berbahagia.  Namun pada realitanya hidup tidak hanya ada warna hitamdan putih.  Seperti pada novel berjudul Rage Of Angels karangan Sidney Sheldon.  Saya sendiri menggemari karya-karya beliau karena plot dan twist cerita serta cara penulisannya. 

https://en.wikipedia.org/wiki/Rage_of_Angels 

Cerita Rage Of Angels ini berputar di area pengadilan.  Sebagian besar jalan ceritanya menceritakan bagaimana penegakan hukum di pengadilan Amerika.Dalam cerita itu, digambarkan bahwa dalam pengadilan nya terdapat Hakim, Pegacara, dan Juri.  Sang tokoh utama, Jennifer Parker digambarkan sebagai wanita cemerlang yang mampu menegakan keadilan dan memenangkan hati juri.  Juri bisa dibilang sebagai penentu pada keadilan karena mereka yang akan menentukan apakah tertuduh bersalah atau tidak. Dalam novel ini Jennifer Parker sering kali memenangi kliennya pada pengadilan, bahkan saat kemungkinan menangnya sangat kecil.   Jennifer Parker memperolehnya dari berbagai teknik khas dirinya dan tekad dirinya untuk menegakan keadilan.

Jennifer Parker pada awalnya hanya membela mereka yang bersih, namun selanjutnya dia bergerak melenceng dan ternoda oleh mafia. Namun Ia tetap berhasil memenangkan pengadilan. Di novel ini kita bisa melihat bagaimana Jennifer Parker membalik fakta atau dusta melalui pemarparan fakta-fakta, permainan kata-kata, dan permainan psikologis.  Teknik  yang sama dapat mendatangkan keadilan atau bencana bagaikan pisau bermata dua.

Jika dihubungkan ke keseharian kita, kitalah “Juri” dalam berbagai kasus.  Sering kali tindakan atau pendapat kita terhadap kasus tertentu dapat menentukan “keadilan” yang di lakukan.  Dan seringkali juga kita termakan oleh “pembela-pembela” karena teknik pemaparan fakta, permainan kata-kata atau permainan psikologis.  Sebagai “Juri”, masyarakat atau netizen seharusnya lebih teliti agar dapat melihat  bagaimana “pisau bermata dua” itu digunakan


Source:
http://www.gurupendidikan.com/10-pengertian-keadilan-dan-jenisnya-menurut-para-ahli/ 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar