Di Televisi kita sering kali menonton bagaiman seorang
pelaku dijatuhi hukuman, terutama jika kasus yang terjadi adalah kasus trending
topic. Dari situ juga kita sering
menilai keadilannya. Saat netizen merasa
itu tidak adil,pendapat mengenai ketidakadilan akan segera bermunculan di
sosial media dalam bentuk pendapat, quotes, kasus sejenis, bahkan meme. Seperti,waktu itu, dijatuhkan hukuman yang
lebih rendah kepada koruptor dibandingkan seorang pencuri piring.Berita-berita
seperti ini membuat masyarakat berpandangan “hukum tajam kebawah tapi tumpul
keatas”
Keadilan sudah didefinisikan oleh para ahli seperti
Aristoteles, Plato, Frans
Magnis Suseno, Thomas
Hubbes dan lain-lain. Secara garis besar Keadilan adalah perlakuan
yang tidak berat sebelah. Namun tidak hanya itu, tanpa kita sadari selalu
ada penentu dalam keadilan seperti pendapat Thomas Hubbes pengertian keadilan ialah
sesuatu perbuatan yang dikatakan adil jika telah didasarkan pada suatu
perjanjian yang telah disepakati.
Keadilan juga sering menjadi
tema suatu novel atau film, biasanya di film-film heroes atau pahlawan. Dan tentunya keadilan selalu menang dan yang
benar akan berbahagia. Namun pada realitanya
hidup tidak hanya ada warna hitamdan putih.
Seperti pada novel berjudul Rage Of Angels karangan Sidney Sheldon. Saya sendiri menggemari karya-karya beliau
karena plot dan twist cerita serta cara penulisannya.
https://en.wikipedia.org/wiki/Rage_of_Angels |
Cerita Rage Of Angels ini
berputar di area pengadilan. Sebagian
besar jalan ceritanya menceritakan bagaimana penegakan hukum di pengadilan
Amerika.Dalam cerita itu, digambarkan bahwa dalam pengadilan nya terdapat
Hakim, Pegacara, dan Juri. Sang tokoh
utama, Jennifer Parker digambarkan sebagai wanita cemerlang yang mampu
menegakan keadilan dan memenangkan hati juri.
Juri bisa dibilang sebagai penentu pada keadilan karena mereka yang akan
menentukan apakah tertuduh bersalah atau tidak. Dalam novel ini Jennifer Parker
sering kali memenangi kliennya pada pengadilan, bahkan saat kemungkinan
menangnya sangat kecil. Jennifer Parker
memperolehnya dari berbagai teknik khas dirinya dan tekad dirinya untuk
menegakan keadilan.
Jennifer Parker pada awalnya
hanya membela mereka yang bersih, namun selanjutnya dia bergerak melenceng dan
ternoda oleh mafia. Namun Ia tetap berhasil memenangkan pengadilan. Di novel
ini kita bisa melihat bagaimana Jennifer Parker membalik fakta atau dusta
melalui pemarparan fakta-fakta, permainan kata-kata, dan permainan
psikologis. Teknik yang sama dapat mendatangkan keadilan atau
bencana bagaikan pisau bermata dua.
Jika dihubungkan ke
keseharian kita, kitalah “Juri” dalam berbagai kasus. Sering kali tindakan atau pendapat kita
terhadap kasus tertentu dapat menentukan “keadilan” yang di lakukan. Dan seringkali juga kita termakan oleh
“pembela-pembela” karena teknik pemaparan fakta, permainan kata-kata atau
permainan psikologis. Sebagai “Juri”,
masyarakat atau netizen seharusnya lebih teliti agar dapat melihat bagaimana “pisau bermata dua” itu digunakan
Source:
http://www.gurupendidikan.com/10-pengertian-keadilan-dan-jenisnya-menurut-para-ahli/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar