Manusia dan keindahan adalah dua hal yg
tidak bs dipisahkan, karena semua org memiliki hasrat untuk melihat keindahan.
Bahkan org yg lebih suka berantakan tetap tertarik dengan keindahan, lebih tepafnya
keindahan mereka sendiri. Pernah lihat kan, sesuatu yg bs dibilang "ini
tuh berantakan tp kok enak di lihat?" Tiap orang memiliki standard keindahan
sendirseperti ada yang lebih suka perfeksionis , lebih suka yang abstrak , lebih
suka yang alami dan lainnya, walaupun tetap ad nilai keindahan umum.
Nah, mari melihat kewujud nyata keindahan,
sesuatu yang bisa dilihat oleh mata. Contohnya adalah arsitektur zaman doeloe di
jatinegara . Sejujurnya saya sendiri tidak mengenal jatinegara karna saya jarang-atau
mungkin bisa dikatakan nyaris tidak pernah- kesana. Tapi saya telah melihat
contoh2 bangunan Dan arsitektur nya dari vidio Di YouTube. Yang mau lihat vidio nya bisa di cek di http://youtu.be/RQZ4a0X4hDE
Sebelum membahas langsung ke bangunan nya
baiknya kita mempelajari sejarahnya dulu. Pada awalnya daerah
tersebut bukan bernama jatinegara melainkan Mesteer Cornelis, yang diambil dari
nama Cornelis Senen seorang guru agama kristen keturunan belanda yang membuka
hutan disana pada masa pendudukan Belanda sekitar abad 17-an. Mesteer sendiri
berarti guru dalam bahasa Portugis . lalu barulah pada masa pendudukan Jepang berganti
nama menjadi Jatinegara, dikarenakan masih terdapat banyak pohon jati disana.
Dari vidio menelusuri jejak Mesteer Cornelia,
bisa dilihat beberapa bangunan yang memiliki arsitektur zaman dahulu seperti
SMP 14, Stadium Jatinegara, dan Gereja Koinonia. Kebanyakan dari bangunan
bangunan tersebut memiliki arsitektur gabungan eropa dan tropis. Bisa dilihat
dari jendela2 nya yang tinggi besar dan berdaun dua, langit2 yg tinggi, tembok
dari semen Dan lantai dari porselen yang langsung dari eropa sana. Aksen eropa
dari bangunan2 tersebut , seperti langit2 nya yang tinggi Dan tembok yang kokoh
member kesan megah kepada bangunan-bangunan tersebut. Sekalipun menurut saya
kurang terlihat dari vidio tersebut.
Dalam melihat bangunan-bangunan tersebut
tentunya tidak semua orang memiliki pemikiran yang sama. Mungkin ada yang
langsung berpikir "bagus ya" ato "keren" tapi mungkin saja
ad yang berpikiran biasa atau tidak terlalu peduli. hal ini bergantung dengan
nilai keindahan yang di miliki tiap pribadi. Bagi yang lebih suka keindahan modern
mungkin tidak terlalu tertarik dengan bangunan-bangunan tersebut. Sedangkan bagi
yang menghargai arsitektur eropa ataupun kuno akan merasa senang melihatnya
bahkan mungkin akan betah disitu. Nilai objektif sangat berperan dalam
menentukan apakah orang yang melihatnya menyukai nya atau tidak.
Tetapi sekalipun begitu bangunan-bangunan
tersebut tetap indah- enak dilihat atau dirasakan.karena indah bukan hanya dari
mata, tetapi dari berbagai hal lainnya seperti perasaan, keteraturan dan
lainnya. Coba saja mita mengingat kesan ruangan, atau kesan suasana ataupun keadaan
yang membuat kita merasa nyaman. Dan kemudian tanpa sadar kita akan mengatakan
atau berpikir "indah ya". Kita bukan mendeskripsikan indah dari hal
yang kita lihat tetapi dari hal yang kita rasakan. Indah itu tidak terbatas
oleh penglihatan mata, karena tanpa disadari indah itu jauh lebih luas dari apa
yang kita mengerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar