Minggu, 01 Juli 2018

"Desa" di Tengah Kota, Namsangol Hanok Village



Kuliah Lapangan Arsitektur kali ini saya kedapatan jatah ke Korea, dan kita melakukan pengamatan di Namsangol Hanok Village. Namsangol Hanok Village ini merupakan sebuah desa buatan, karena desa ini tidaklah dihuni oleh penduduk manapun, melainkan benar-benar ditujukan menjadi tujuan wisata yang mempertunjukan bangunan ataupun konsep desa tradisional Korea dimasa lalu.    Dan pada pengamatan ini,saya mendapat jatah untuk mengamati pada landscape dari area Namsangol Hanok Village ini.

Sejak awal kita memasuki tempat ini, amat terlihat bahwa Sirkulasi kendaraan terbatas.  Kendaraan tidak dapat masuk ke wilayah Namsan Village ini. Dan tersedia beberapa lahan parkir sebelum memasuki Namsan Village. Dari lahan parker tersebut terdapat pintu entrance yang besar, dengan lahan yang luas.  Pejalan kaki sangat dimanjakan dengan start lahan pedestrian yang luas dan juga memberikan view keseluruhan yang baik bahkan saat kita baru memasuki Namsan Village.  Pengunjung dapat membayangkan baik  bahwa seperti inilah desa-desa tradisional korea di masa lalu.

Jalur-jalur pedestrian yang ada sangat mengakomodasi para pengunjung, dengan lebar mencapai 5 m.  Selain itu jalur sirkulasi banyak memiliki percabangan yang memberikan banyak pilihan kepada pengunjung untuk memilh spot-spot yang ingin dikunjungi.  Tapi tidak perlu khawatir tersesat, karena secara makro jalur pedestrian di Namsan Village ini bersifat melingkar, jadi mudah untuk mencari jalan pulang.  Selain itu jalur pedestrian di sini banyak mengelilingi gazebo ataupun pavilion jadi pengunjung dapat mengamati spot-spot tersebut dari berbagai sudut. 


Sekeliling Namsangol Hanok Village banyak dikelelilingi pohon2 berdaun jarang, sehingga menjadi filter yang baik dan juga memberi keindahan tersendiri dalam view menuju bangunan ditambah lagi 
banyak vegetasi2 di sekeliling site yang berwarna warni, hijau, kuning, orange.  Selain itu Landscape nya banyak memiliki  monument/patung2 batu yang cukup besar sehingga dapat menyeimbangkan vegetasinya.

Dalam site ini, terdapat banyak ruang terbuka berupa landscape seperti pavilion, gazebo dengan kolam2. Kolam yang terdapat di pavilion ini sangat khas style Asia nya.  Dengan bebatuan yang mengelilingi kolam, ikan koi, dengan bentangan yang luas dan lapang sehingga dapat memberikan aura tenang saat menikmati kolam, baik dari jalur pedestrian di sekeliling kolam maupun dari pavilion di sebelahnya.  Jalur pedestrian memiliki lebar 2-3 meter sehingga dapat menampung orang-orang yang melintas dalam 2 arah.   Di masa lalu, jalur pedestrian ini biasanya dipakai oleh pemilik rumah untuk menikmati kolam tersebut.

Selain Kolam yang datar, element air pada landscape yang terdapat di Namsan berupa sunga-sungai kecil dengan air terjun kecil memberikan suara air mengalir dan beriak yang juga memberikan efek kesegaran dan ketenangan  dan keteraturan di sekitar sungai tersebut.   Dari penglihatan, kolam/sungai tidak memliki kedalaman yang dalam.  Dan pada dasarnnya banyak diaplikasikan tanaman2 air dan juga batu2 kali/kolam.  Sungai2 tersebut juga dikelilingi oleh batu2 kali besar dan sentuhan rerumputan yang memberikan kesan alami.  Pada kolam yang rata pun,  mereka sering menimbulkan sound effect air dengan menaruh kincir air pada kolam yang rata. Selain efek ketenangan, elemen2 air banyak menimbulkan mirror efek pada bangunan ataupun vegetasi2 di sekitarnya.  Another plus point for the view. 

Site nya berkontur berbukit dan dimanfaatkan dengan sangat baik, dalam aplikasi sungai-sungai yang mengalir, pedestrian-pedestrian.   Selain itu kontur dari site ini sangat mendukung pengunjung untuk menikmati view menuju site.  Pengunjung dapat menikmati view yang naik perlahan2 dari entrance, lalu rumah-rumah tradisional , hingga ke bukit dan gunung Namsan.  Site yang berkontur juga mendukung view dari site menuju kota, pada gazebo XXX pengunjung dapat menikmati pemandangan menuju kota, dimana rumah tradisional langsung bertemu dengan gedung-gedung tinggi perkotaan.  Membuat pengunjung benar-benar merasakan desa ditengah kota.


 Salah satu best view yang terdapat di site tersebut adalah site menuju gunung Namsan , terutama pada musim semi dimana pohon-pohon berwarna warni dengan bunga-bunga sakura bermekaran.  Best view lainnya ialah vew dari pucak tertinggi Namsangol Hanok Village , melihat pemandangan  kontur site yang menurun dan langsung bertemu dengan kota, dimana rumah tradsional langsung bertemu dengan gedung-gedung tinggi perkotaan.  Feel dari desa ditengah kota sunggu berasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar