C. GAMBARAN KAWASAN
DAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA
Eksisting Kawasan
Setu babakan merupakan kawasan cagar budaya
dengan penyebaran rumah penduduk yang mengelilingi danah ditengahnya. Luas kawasan Setu babakan mencapai XXXX
m2. Kawasan Setu babakan dapat dibagi
menjadi tiga zona.
Zona A berupa kawasan kantor pariwisata. Area ini merupakan pusat kegiatan dari dinas
pariwisata Situ Babakan.
Zona B merupakan area pemukiman penduduk
dengan gaya bangunan yang masih mudah dikenali dengan ornament-ornamen khas
betawi. Pada area pemukiman juga banyak
terdapat warung-warung yang dikelola oleh penduduk setempat dengan juga
menggunakan area pinggir danau sebagai tempat makan.
Zona C merupakan replica rumah-rumah tradisional Betawi. Zona ini terletak di UTARA kawasan. Bangunan tradisional tersebut tidak dihuni oleh penduduk melainkan berfungsi menunjukan rumah tradisional yang sangat kental dengan adat Betawi. Pada zona ini juga terdapat panggung pertunjukan untuk mempertunjukan budaya kesenian ataupun bela diri Betawi.
Zona D merupakan area wisata air yang
berpusat pada situ dimana terdapat sarana wisata air seperti perahu bebek di
sepanjang pinggir situ. Oleh penduduk
situ sendiri sering digunakan seperti wilayah pemancingan walaupun tidak di
tempat yang seharusnya.
Pada Kawasan situ babakan juga terdapat
banyak pepohonan yang membatasi antara wilayah situ dan tanah kering. Material
yang dipakai untuk lansekap, terutama di area yang penuh dengan aktivitas
kendaraan dan pejalan kaki menggunakan paving blok.
Langgam
Langgam yang dapat ditemukan dari kawasan Situ Babakan sangat berkaitan dengan arsitektur tradisional Betawi. Mulai dari gerbang pintu masuk kawasan hingga ornament-ornamen yang terdapat pada rumah-rumah tradisional Betawi seperti ukiran gigi balang dan furniture khas Betawi.
a.
Furniture Khas Betawi Bangku dan lampu yang
iconic khas betawi tempo dulu, menambah nuansa rumah betawi tradisional dari
dalam. Paseban menjadi tempat cirikhas kebiasaan orang betawi dalam bersantai
dan senda gurau. Berupa tempat duduk panjang untuk berlesehan dan bersantai
b.
Gigi Balang memiliki pesan dalam kehidupan akan
menghadapi masalah, oleh sebab itu ingin mencontoh belalang yang ulet dan
rajin. Bentuk ini juga diartikan sebagai penghormatan pemilik rumah kepada tamu
yang berkunjung. Biasanya diterapkan pada listplang atap rumah betawi
c.
Langkan disimbolkan sebagai penjaga rumah karena
memiliki bentuk seperti patung manusia
3.
Fasad dan Bangunan
Bangunan yang
terdapat di kawasan Situ Babakan merupakan rumah tradisional betawi meskipun
juga terdapat rumah tinggal dengan gaya arsitektur yang lebih modern. Gaya tradisional betawi sangat terlihat dari
pintu masuk kawasan situ babakan.
Rumah tradisional
Betawi dapat dilihat dari dua aspek, yaitu berdasarkan organisasi ruangnya dan
berdasarkan bentuknya. Jika dilihat dari organisasi ruanganya,
rumah satu dengan rumah lainnya dapat
memiliki perbedaan dari segi perletakkan ruangan-ruangannya. Tetapi setiap
rumah tradisional Betawi tetap memiliki ruanganruangan yang sama yang menjadi
ciri khas dari rumah tradisional Betawi. Ruangan ruangan yang terdapat di rumah
tradisional Betawi yaitu:
a.
Bagian luar atau teras digunakan untuk menerima
tamu, tidur siang, bersosialisasi dengan tetangga, dan sebagainya,
b.
Bagian dalam digunakan untuk ruang keluarga,
ruang makan, dan kamar tidur,
c.
Bagian belakang (dapur yang kadang juga
berfungsi sebagai ruang makan),
d.
KM / WC umumnya berada di luar bangunan rumah.
Berdasarkan bentuknya, rumah Betawi dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a.
Rumah Gudang, berdenah empat persegi panjang,
dapur hanya merupakan tambahan, beratap pelana memanjang dari depan sampai
belakang, sedangkan atap bagian dapur sering hanya berupa atap tambahan (atap
meja), dengan bagian tertinggi menempel ke dinding ruang dalam, dan miring ke
arah
b.
belakang.
c.
Rumah Joglo, denah berbentuk bujur sangkar,
bentuk atap dipengaruhi oleh bentuk atap rumah Jawa, namun tidak seperti Joglo
murni, karena pada rumah
d.
Betawi ditambah dengan tekukan (dalam bahasa
Sunda dinamakan "sorondoy")
e.
Rumah Bapang / Kebaya, denah berbentuk empat
persegi panjang, atap rumah berbentuk pelana yang dilipat (memiliki dua sudut
kemiringan).
Penataan Spasial Vertical
Spasial Vertical adalah bagian rumah yang terlihat secara
vertical (fasad) meliputi atap, paseban, langkan, tapang, jendela jejake, dan
jendela krepyak.
a.
TAPANG
Tapang merupakan bale-bale bambu multifungsi, bisa dijadikan tempat
bersantai keluarga, tempat mengaji anak-anak, ruang tunggu tamu sebelum masuk
kedalam rumah dan ruang serbaguna lainnya. Tempatnya yang luas membuat banyak
orang betah berlama-lama duduk di paseban ini.
b.
JENDELA JEJAKE
Jendela jejake tidak memiliki daun jendela dan hanya dilengkapi dengan
balustrade (kisi). Visual maksimum dan berfungsi untuk mencegah orang yang tidak
diinginkan masuk. Jendela bujang ini disebut juga jendela jejake atau jendela
intip. Balustrade yang digunakan biasanya berupak kayu yang di cat dengan
variasi warna yang beragam.
c.
JENDELA KREPYAK
Merupakan jendela yang terbuat dari kayu dan terdiri dari dua daun dengan
pola garis-garis horizontal tanpa kisi untuk sirkulasi udara.
4.
Material
Pada Kawasan
situ babakan juga terdapat banyak pepohonan yang membatasi antara wilayah situ
dan tanah kering. Material yang dipakai untuk lansekap, terutama di area yang
penuh dengan aktivitas kendaraan dan pejalan kaki menggunakan paving blok. Material yang dipakai oleh penduduk sebagian
besar ialah kayu. Sedangkan pagar yang
dipakai sebagai batas antara situ dengan tanah berbahan besi. Terdapat juga beberapa penanda jalan yang
berbahan besi dengan model lama dan model modern.
D. USULAN PENANGANAN PELESTARIAN
Salah satu permasalahan yang cukup mempengaruhi wajah kegiatan di kawasan Situ Babakan ialah kurangnya keteraturan dalam penataan warung-warung makan yang menutupi fasad rumah-rumah tradisional Betawi. Keberadaan warung ataupun tokok ini sangat penting untuk keberlangsungan kegiatan di kawasan Situ Babakan, dikarenakan salah satu penarik turis ialah oleh-oleh ataupun makanan khas Betawi. Namun juga menimbulkan permasalahan pada akses kendaraan yang tidak teratur. Selain itu juga pemakaian furniture jalan yang bercampur-campur antara furniture tradisional dengan Modern ataupun bermaterialkan besi atau batu yang memberikan ketidakseragaman pada 1 kawasan . Kawasan Situ Babakan juga banyak memakai situ sebagai potensial atraksi pengunjung.
Usulan penanganan yang diberikan
ialah dengan tujuan utama memberikan tampilan wajah yang lebih jelas pada
bangunan-bangunan tradisional Betawi, terutama untuk rumah-rumah yang memang
benar-benar dihuni oleh masyarakat.
Namun muka rumah ataupun bangunan banyak tertutup akibat dari toko
ataupun warung yang berlangsung langsung di rumah tinggal tersebut. Untuk itu
usulan yang diberikan adalah dengan memisahkan area makan/toko dengan
rumah-rumah tradisional sehingga bangunan dapat dengan jelas dilihat dan
dikenali sebagai rumah tradisional Betawi.
Letak area makan/ toko bersisian
dengan situ yang dibatasi dengan pagar-pagar yang dapat diberikan sentuhan
arsitektur Betawi seperti ukiran gigi balang ataupun pagar langkan. Penataan ini mampu memberikan pandangan yang
baik bagi pengunjung untuk mmenikmati dan melihat kegiatan situ maupun
menikmati rumah-rumah tradisional Selain itu juga diperlukan muka baru untuk dermaga wisata air di situ
yang dapat dinikmati baik dengan menyewa perahu wisata air ataupun dengan
berjalan-jalan diatasnya seperti preseden pada gambar dibawah. Kemudian juga
dilakukan penyesuaian signage dan furniture jalan dengan gaya tradisional modern.
E. KESIMPULAN DAN
SARAN
Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah
berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga
untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Situ Babakan
merupakan danau buatan dengan area 30 hektare (79 akre) dengan kedalaman 1-5
meter dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan sebagai
tempat wisata alternatif, bagi warga dan para pengunjung. Situ Babakan menarik pengunjung baik dari
bangunan-bangunan arsitektur tradisional, makanan tradisional ataupun
pernak-pernik dan juga pertunjukan budaya.
Penataan dan organisir kawasan setu babakan merupakan salah satu usaha
yang dapat dilakukan untuk menambah daya tarik dan kualitas dari kawasan
peninggalan budaya Betawi tersebut.
Sumber:
http://miraandrea18.blogspot.com/2014/07/konservasi-arsitektur-situ-babakan.html
http://egardanoza.blogspot.com/2018/07/konservasi-arsitektur-konservasi.html
https://docplayer.info/70160029-Bab-iii-rumah-adat-betawi-setu-babakan-3-1-perkampungan-budaya-betawi-setu-babakan.html
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbanten/pengertian-cagar-budaya-berdasarkan-undang-undang-cagar-budaya/
Sumber:
http://miraandrea18.blogspot.com/2014/07/konservasi-arsitektur-situ-babakan.html
http://egardanoza.blogspot.com/2018/07/konservasi-arsitektur-konservasi.html
https://docplayer.info/70160029-Bab-iii-rumah-adat-betawi-setu-babakan-3-1-perkampungan-budaya-betawi-setu-babakan.html
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbanten/pengertian-cagar-budaya-berdasarkan-undang-undang-cagar-budaya/