Kuliah Lapangan Arsitektur kali ini saya kedapatan jatah ke
Korea, dan kita melakukan pengamatan di Namsangol Hanok Village. Namsangol
Hanok Village ini merupakan sebuah desa buatan, karena desa ini tidaklah dihuni
oleh penduduk manapun, melainkan benar-benar ditujukan menjadi tujuan wisata yang
mempertunjukan bangunan ataupun konsep desa tradisional Korea dimasa lalu. Dan pada pengamatan ini,saya mendapat jatah
untuk mengamati pada landscape dari area Namsangol Hanok Village ini.
Sejak awal kita memasuki tempat ini, amat terlihat bahwa
Sirkulasi kendaraan terbatas. Kendaraan
tidak dapat masuk ke wilayah Namsan Village ini. Dan tersedia beberapa lahan
parkir sebelum memasuki Namsan Village. Dari lahan parker tersebut terdapat
pintu entrance yang besar, dengan lahan yang luas. Pejalan kaki sangat dimanjakan dengan start
lahan pedestrian yang luas dan juga memberikan view keseluruhan yang baik
bahkan saat kita baru memasuki Namsan Village.
Pengunjung dapat membayangkan baik
bahwa seperti inilah desa-desa tradisional korea di masa lalu.
Jalur-jalur pedestrian yang ada sangat mengakomodasi para
pengunjung, dengan lebar mencapai 5 m.
Selain itu jalur sirkulasi banyak memiliki percabangan yang memberikan
banyak pilihan kepada pengunjung untuk memilh spot-spot yang ingin
dikunjungi. Tapi tidak perlu khawatir
tersesat, karena secara makro jalur pedestrian di Namsan Village ini bersifat
melingkar, jadi mudah untuk mencari jalan pulang. Selain itu jalur pedestrian di sini banyak
mengelilingi gazebo ataupun pavilion jadi pengunjung dapat mengamati spot-spot tersebut dari berbagai sudut.
Sekeliling Namsangol Hanok Village banyak dikelelilingi
pohon2 berdaun jarang, sehingga menjadi filter yang baik dan juga memberi
keindahan tersendiri dalam view menuju bangunan ditambah lagi
banyak vegetasi2
di sekeliling site yang berwarna warni, hijau, kuning, orange. Selain itu Landscape nya banyak memiliki monument/patung2 batu yang cukup besar sehingga
dapat menyeimbangkan vegetasinya.
Dalam site ini, terdapat banyak ruang terbuka berupa
landscape seperti pavilion, gazebo dengan kolam2. Kolam yang terdapat di
pavilion ini sangat khas style Asia nya.
Dengan bebatuan yang mengelilingi kolam, ikan koi, dengan bentangan yang
luas dan lapang sehingga dapat memberikan aura tenang saat menikmati kolam,
baik dari jalur pedestrian di sekeliling kolam maupun dari pavilion di
sebelahnya. Jalur pedestrian memiliki
lebar 2-3 meter sehingga dapat menampung orang-orang yang melintas dalam 2 arah. Di masa lalu, jalur pedestrian ini biasanya
dipakai oleh pemilik rumah untuk menikmati kolam tersebut.
Selain Kolam yang datar, element air pada landscape yang
terdapat di Namsan berupa sunga-sungai kecil dengan air terjun kecil memberikan
suara air mengalir dan beriak yang juga memberikan efek kesegaran dan
ketenangan dan keteraturan di sekitar
sungai tersebut. Dari penglihatan,
kolam/sungai tidak memliki kedalaman yang dalam. Dan pada dasarnnya banyak diaplikasikan
tanaman2 air dan juga batu2 kali/kolam.
Sungai2 tersebut juga dikelilingi oleh batu2 kali besar dan sentuhan
rerumputan yang memberikan kesan alami.
Pada kolam yang rata pun, mereka
sering menimbulkan sound effect air dengan menaruh kincir air pada kolam yang
rata. Selain efek ketenangan, elemen2 air banyak menimbulkan mirror efek pada
bangunan ataupun vegetasi2 di sekitarnya.
Another plus point for the view.
Site nya berkontur berbukit dan dimanfaatkan dengan sangat
baik, dalam aplikasi sungai-sungai yang mengalir, pedestrian-pedestrian. Selain itu kontur dari site ini sangat mendukung
pengunjung untuk menikmati view menuju site.
Pengunjung dapat menikmati view yang naik perlahan2 dari entrance, lalu
rumah-rumah tradisional , hingga ke bukit dan gunung Namsan. Site yang berkontur juga mendukung view dari
site menuju kota, pada gazebo XXX pengunjung dapat menikmati pemandangan menuju
kota, dimana rumah tradisional langsung bertemu dengan gedung-gedung tinggi
perkotaan. Membuat pengunjung benar-benar merasakan desa ditengah kota.
Salah satu best view
yang terdapat di site tersebut adalah site menuju gunung Namsan , terutama pada
musim semi dimana pohon-pohon berwarna warni dengan bunga-bunga sakura
bermekaran. Best view lainnya ialah vew
dari pucak tertinggi Namsangol Hanok Village , melihat pemandangan kontur site yang menurun dan langsung bertemu
dengan kota, dimana rumah tradsional langsung bertemu dengan gedung-gedung
tinggi perkotaan. Feel dari desa
ditengah kota sunggu berasa