Minggu, 19 Mei 2019

SITU BABAKAN -GAMBARAN KAWASAN DAN USULAN


C.  GAMBARAN KAWASAN DAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA

Eksisting Kawasan


Setu babakan merupakan kawasan cagar budaya dengan penyebaran rumah penduduk yang mengelilingi danah ditengahnya.  Luas kawasan Setu babakan mencapai XXXX m2.  Kawasan Setu babakan dapat dibagi menjadi tiga zona.

Zona A berupa kawasan kantor pariwisata.  Area ini merupakan pusat kegiatan dari dinas pariwisata Situ Babakan.


Zona B merupakan area pemukiman penduduk dengan gaya bangunan yang masih mudah dikenali dengan ornament-ornamen khas betawi.   Pada area pemukiman juga banyak terdapat warung-warung yang dikelola oleh penduduk setempat dengan juga menggunakan area pinggir danau sebagai tempat makan. 


Zona C merupakan replica rumah-rumah tradisional Betawi.  Zona ini terletak di UTARA kawasan.  Bangunan tradisional tersebut tidak dihuni oleh penduduk melainkan berfungsi menunjukan rumah tradisional yang sangat kental dengan adat Betawi.  Pada zona ini juga terdapat panggung pertunjukan untuk mempertunjukan budaya kesenian ataupun bela diri Betawi.


Zona D merupakan area wisata air yang berpusat pada situ dimana terdapat sarana wisata air seperti perahu bebek di sepanjang pinggir situ.  Oleh penduduk situ sendiri sering digunakan seperti wilayah pemancingan walaupun tidak di tempat yang seharusnya. 

Pada Kawasan situ babakan juga terdapat banyak pepohonan yang membatasi antara wilayah situ dan tanah kering. Material yang dipakai untuk lansekap, terutama di area yang penuh dengan aktivitas kendaraan dan pejalan kaki menggunakan paving blok. 

Langgam


Langgam yang dapat ditemukan dari kawasan Situ Babakan sangat berkaitan dengan arsitektur tradisional Betawi.  Mulai dari gerbang pintu masuk kawasan  hingga ornament-ornamen yang terdapat pada rumah-rumah tradisional Betawi seperti ukiran gigi balang dan furniture khas Betawi.


a.          Furniture Khas Betawi Bangku dan lampu yang iconic khas betawi tempo dulu, menambah nuansa rumah betawi tradisional dari dalam. Paseban menjadi tempat cirikhas kebiasaan orang betawi dalam bersantai dan senda gurau. Berupa tempat duduk panjang untuk berlesehan dan bersantai


b.          Gigi Balang memiliki pesan dalam kehidupan akan menghadapi masalah, oleh sebab itu ingin mencontoh belalang yang ulet dan rajin. Bentuk ini juga diartikan sebagai penghormatan pemilik rumah kepada tamu yang berkunjung. Biasanya diterapkan pada listplang atap rumah betawi



c.          Langkan disimbolkan sebagai penjaga rumah karena memiliki bentuk seperti patung manusia


3.       Fasad dan Bangunan
Bangunan yang terdapat di kawasan Situ Babakan merupakan rumah tradisional betawi meskipun juga terdapat rumah tinggal dengan gaya arsitektur yang lebih modern.  Gaya tradisional betawi sangat terlihat dari pintu masuk kawasan situ babakan.



Rumah tradisional Betawi dapat dilihat dari dua aspek, yaitu berdasarkan organisasi ruangnya dan berdasarkan bentuknya. Jika dilihat dari organisasi ruanganya,
rumah satu dengan rumah lainnya dapat memiliki perbedaan dari segi perletakkan ruangan-ruangannya. Tetapi setiap rumah tradisional Betawi tetap memiliki ruanganruangan yang sama yang menjadi ciri khas dari rumah tradisional Betawi. Ruangan ruangan yang terdapat di rumah tradisional Betawi yaitu:

a.          Bagian luar atau teras digunakan untuk menerima tamu, tidur siang, bersosialisasi dengan tetangga, dan sebagainya,
b.          Bagian dalam digunakan untuk ruang keluarga, ruang makan, dan kamar tidur,
c.          Bagian belakang (dapur yang kadang juga berfungsi sebagai ruang makan),
d.          KM / WC umumnya berada di luar bangunan rumah.


Berdasarkan bentuknya, rumah Betawi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a.       Rumah Gudang, berdenah empat persegi panjang, dapur hanya merupakan tambahan, beratap pelana memanjang dari depan sampai belakang, sedangkan atap bagian dapur sering hanya berupa atap tambahan (atap meja), dengan bagian tertinggi menempel ke dinding ruang dalam, dan miring ke arah
b.       belakang.
c.       Rumah Joglo, denah berbentuk bujur sangkar, bentuk atap dipengaruhi oleh bentuk atap rumah Jawa, namun tidak seperti Joglo murni, karena pada rumah
d.       Betawi ditambah dengan tekukan (dalam bahasa Sunda dinamakan "sorondoy")
e.       Rumah Bapang / Kebaya, denah berbentuk empat persegi panjang, atap rumah berbentuk pelana yang dilipat (memiliki dua sudut kemiringan).


Penataan Spasial Vertical

Spasial Vertical adalah bagian rumah yang terlihat secara vertical (fasad) meliputi atap, paseban, langkan, tapang, jendela jejake, dan jendela krepyak.
a.       TAPANG
Tapang merupakan bale-bale bambu multifungsi, bisa dijadikan tempat bersantai keluarga, tempat mengaji anak-anak, ruang tunggu tamu sebelum masuk kedalam rumah dan ruang serbaguna lainnya. Tempatnya yang luas membuat banyak orang betah berlama-lama duduk di paseban ini.
b.       JENDELA JEJAKE
Jendela jejake tidak memiliki daun jendela dan hanya dilengkapi dengan balustrade (kisi). Visual maksimum dan berfungsi untuk mencegah orang yang tidak diinginkan masuk. Jendela bujang ini disebut juga jendela jejake atau jendela intip. Balustrade yang digunakan biasanya berupak kayu yang di cat dengan variasi warna yang beragam.
c.       JENDELA KREPYAK
Merupakan jendela yang terbuat dari kayu dan terdiri dari dua daun dengan pola garis-garis horizontal tanpa kisi untuk sirkulasi udara.
4.       Material
Pada Kawasan situ babakan juga terdapat banyak pepohonan yang membatasi antara wilayah situ dan tanah kering. Material yang dipakai untuk lansekap, terutama di area yang penuh dengan aktivitas kendaraan dan pejalan kaki menggunakan paving blok.   Material yang dipakai oleh penduduk sebagian besar ialah kayu.  Sedangkan pagar yang dipakai sebagai batas antara situ dengan tanah berbahan besi.  Terdapat juga beberapa penanda jalan yang berbahan besi dengan model lama dan model modern.

D.  USULAN PENANGANAN PELESTARIAN



Salah satu permasalahan yang cukup mempengaruhi wajah kegiatan di kawasan Situ Babakan ialah kurangnya keteraturan dalam penataan warung-warung makan yang menutupi fasad rumah-rumah tradisional Betawi.  Keberadaan warung ataupun tokok ini sangat penting untuk keberlangsungan kegiatan di kawasan Situ Babakan, dikarenakan salah satu penarik turis ialah oleh-oleh ataupun makanan khas Betawi.  Namun juga menimbulkan permasalahan pada akses kendaraan yang tidak teratur.  Selain itu juga pemakaian furniture jalan yang bercampur-campur antara furniture tradisional dengan Modern ataupun bermaterialkan besi atau batu yang memberikan ketidakseragaman pada 1 kawasan . Kawasan Situ Babakan juga banyak memakai situ sebagai potensial atraksi pengunjung.

Usulan penanganan yang diberikan ialah dengan tujuan utama memberikan tampilan wajah yang lebih jelas pada bangunan-bangunan tradisional Betawi, terutama untuk rumah-rumah yang memang benar-benar dihuni oleh masyarakat.  Namun muka rumah ataupun bangunan banyak tertutup akibat dari toko ataupun warung yang berlangsung langsung di rumah tinggal tersebut. Untuk itu usulan yang diberikan adalah dengan memisahkan area makan/toko dengan rumah-rumah tradisional sehingga bangunan dapat dengan jelas dilihat dan dikenali sebagai rumah tradisional Betawi.  Letak area makan/ toko  bersisian dengan situ yang dibatasi dengan pagar-pagar yang dapat diberikan sentuhan arsitektur Betawi seperti ukiran gigi balang ataupun pagar langkan.  Penataan ini mampu memberikan pandangan yang baik bagi pengunjung untuk mmenikmati dan melihat kegiatan situ maupun menikmati rumah-rumah tradisional Selain itu juga diperlukan muka baru untuk dermaga wisata air di situ yang dapat dinikmati baik dengan menyewa perahu wisata air ataupun dengan berjalan-jalan diatasnya seperti preseden pada gambar dibawah.  Kemudian juga dilakukan penyesuaian signage dan furniture jalan dengan gaya tradisional modern. 




E.  KESIMPULAN DAN SARAN
Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Situ Babakan merupakan danau buatan dengan area 30 hektare (79 akre) dengan kedalaman 1-5 meter dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan sebagai tempat wisata alternatif, bagi warga dan para pengunjung.  Situ Babakan menarik pengunjung baik dari bangunan-bangunan arsitektur tradisional, makanan tradisional ataupun pernak-pernik dan juga pertunjukan budaya.  Penataan dan organisir kawasan setu babakan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menambah daya tarik dan kualitas dari kawasan peninggalan budaya Betawi tersebut.

Sumber:
http://miraandrea18.blogspot.com/2014/07/konservasi-arsitektur-situ-babakan.html
http://egardanoza.blogspot.com/2018/07/konservasi-arsitektur-konservasi.html
https://docplayer.info/70160029-Bab-iii-rumah-adat-betawi-setu-babakan-3-1-perkampungan-budaya-betawi-setu-babakan.html
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbanten/pengertian-cagar-budaya-berdasarkan-undang-undang-cagar-budaya/